The more people know about diabetes, the better they will be able to fight it. Information and education at all levels therefore help to promote both early detection and proper care. (Dr. Candau, Mantan Direktur Jendral WHO).
Siapapun orangnya pasti akan jengah menerima vonis DIABETES. Pasalnya kehidupan normal yang selama ini didapat seperti hidup enak, makan enak, dan sebagainya akan segera berakhir. Hidup menjadi tergantung pada insulin. Belum lagi penderitaan lain yang segera menyusul datangnya penyakit-penyakit penyerta vonis diabetes itu. Betulkah demikian...?
Apakah Diabetes Mellitus itu?
Penyakit ini sudah dikenal ribuan tahun sebelum masehi seperti yang diketemukan oleh Papirus Ebers (1500 SM) yang mengungkapkan beberapa pengobatan terhadap suatu penyakit dengan gejala sering kencing. Areaeus dari Capadocia mulai menggunakan istilah DIABETES untuk suatu keadaan yang ia sebut sebagai mencairnya daging dan anggota tubuh menjadi air seni. Pada tahun 1974, Witlis memperhatikan bahwa air seni pasien diabetes rasanya manis seperti ditambah gula atau madu sehingga ditambahkan istilah Mellitus yang berarti diberi madu. Akhirnya kita kenal istilah DIABETES MELLITUS yang biasa kita sebut sebagai penyakit KENCING MANIS. Tetapi dengan teknologi abad ke-20 yang dipelopori oleh Banting and Best (1921) telah ditemukan insulin yang merupakan awal revolusi pengobatan DIABETES MELLITUS.
Di Indonesia, jumlah penderita DIABETES MELLITUS berkisar antara 1.5% - 2.4%, tetapi penelitian di Indonesia yang memakai kriteria WHO 1980 baru dilakukan di Ujung Pandang, Jakarta dan Padang. Di Indonesia sindroma ini terdapat pada kira-kira 1.6% penduduk (sekitar 3 juta orang) dan diperkirakan sebagian besar belum mengetahui bahwa mereka menderita penyakit ini. Penyakit ini meningkat keberadaannya sesuai dengan bertambahnya usia (lebih dari 40 tahun) dan bisa mencapai 15-20% sesudah berumur 60 tahun.
Penyebab Diabetes Mellitus
DIABETES MELLITUS atau kencing manis atau juga disebut PENYAKIT GULA adalah suatu penyakit metabolisme yang sering terjadi pada usia dewasa dan seringkali dihubungkan dengan faktor keturunan. Banyak faktor lingkungan yang mempunyai pengaruh terhadap timbulnya penyakit ini, seperti kegemukan (obesitas), kurang olah raga, makan berlebihan.
Penyakit ini terjadi akibat kurang jumlah atau kurang daya kerja hormon insulin, walaupun sebenarnya jumlah insulin itu normal bahkan mungkin lebih. Dalam tubuh kita, hormon insulin diproduksi oleh kelenjar pankreas (kelenjar ludah perut). Hormon insulin berfungsi untuk mengubah glukosa dalam darah menjadi energi/ tenaga yang digunakan sel dan juga untuk mengatur metabolisme lemak dan protein dalam tubuh manusia. Glukosa itu sendiri berguna sebagai bahan bakar atau energi untuk tubuh manusia. Akibat kekurangan hormon insulin, glukosa dalam tubuh tidak dapat digunakan dengan baik oleh sel sehingga glukosa hanya berkumpul di dalam darah dan beredar ke seluruh tubuh. Nah, kadar glukosa yang tinggi di dalam darah akan dikeluarkan melalui air seni pasien sehingga didapatkan air seni pasien menjadi manis.
Penanganan Paling Bijak
Penanganan yang paling bijak bagi penderita Diabetes Mellitus alias Kencing Manis adalah DIET. Kalau masih mungkin ditambah dengan OLAH RAGA. Diet tidak berarti mengurangi porsi makan, penekanannya lebih pada mengatur pola makan dengan serat tinggi dan lemak yang rendah. Barulah kalau kedua cara ini belum menolong bisa disambung dengan pemakaian OBAT-OBATAN. Penderita bisa memilih dengan cara medis (kimia) maupun cara PENGOBATAN ALTERNATIF yang banyak menggunakan bahan-bahan herbal yang bersifat alami, aman, terpercaya dan tanpa efek samping.
Kalau kedua cara ini diterapkan dengan baik, rasanya seseorang masih bisa hidup nikmat walau dengan DIABETES MELLITUS. Seperti halnya yang dialami Ny. Uu Kuswara, dusun Lapang Bola RT 01/RW II Anjatan Lama Indramayu, Jawa Barat, mengaku tetap enjoy, ceria, bahagia, sejahtera dan merasa normal kembali setelah mengkonsumsi RAMUAN HERBAL dari klinik kami yang disertai dengan modul TRIAS DASAR PENGOBATAN DIABETES dan buku PROGRAM SEHAT SEPANJANG HAYAT.
Selamat mencoba!
Sumber: Asma Sesak Nafas
Siapapun orangnya pasti akan jengah menerima vonis DIABETES. Pasalnya kehidupan normal yang selama ini didapat seperti hidup enak, makan enak, dan sebagainya akan segera berakhir. Hidup menjadi tergantung pada insulin. Belum lagi penderitaan lain yang segera menyusul datangnya penyakit-penyakit penyerta vonis diabetes itu. Betulkah demikian...?
Apakah Diabetes Mellitus itu?
Penyakit ini sudah dikenal ribuan tahun sebelum masehi seperti yang diketemukan oleh Papirus Ebers (1500 SM) yang mengungkapkan beberapa pengobatan terhadap suatu penyakit dengan gejala sering kencing. Areaeus dari Capadocia mulai menggunakan istilah DIABETES untuk suatu keadaan yang ia sebut sebagai mencairnya daging dan anggota tubuh menjadi air seni. Pada tahun 1974, Witlis memperhatikan bahwa air seni pasien diabetes rasanya manis seperti ditambah gula atau madu sehingga ditambahkan istilah Mellitus yang berarti diberi madu. Akhirnya kita kenal istilah DIABETES MELLITUS yang biasa kita sebut sebagai penyakit KENCING MANIS. Tetapi dengan teknologi abad ke-20 yang dipelopori oleh Banting and Best (1921) telah ditemukan insulin yang merupakan awal revolusi pengobatan DIABETES MELLITUS.
Di Indonesia, jumlah penderita DIABETES MELLITUS berkisar antara 1.5% - 2.4%, tetapi penelitian di Indonesia yang memakai kriteria WHO 1980 baru dilakukan di Ujung Pandang, Jakarta dan Padang. Di Indonesia sindroma ini terdapat pada kira-kira 1.6% penduduk (sekitar 3 juta orang) dan diperkirakan sebagian besar belum mengetahui bahwa mereka menderita penyakit ini. Penyakit ini meningkat keberadaannya sesuai dengan bertambahnya usia (lebih dari 40 tahun) dan bisa mencapai 15-20% sesudah berumur 60 tahun.
Penyebab Diabetes Mellitus
DIABETES MELLITUS atau kencing manis atau juga disebut PENYAKIT GULA adalah suatu penyakit metabolisme yang sering terjadi pada usia dewasa dan seringkali dihubungkan dengan faktor keturunan. Banyak faktor lingkungan yang mempunyai pengaruh terhadap timbulnya penyakit ini, seperti kegemukan (obesitas), kurang olah raga, makan berlebihan.
Penyakit ini terjadi akibat kurang jumlah atau kurang daya kerja hormon insulin, walaupun sebenarnya jumlah insulin itu normal bahkan mungkin lebih. Dalam tubuh kita, hormon insulin diproduksi oleh kelenjar pankreas (kelenjar ludah perut). Hormon insulin berfungsi untuk mengubah glukosa dalam darah menjadi energi/ tenaga yang digunakan sel dan juga untuk mengatur metabolisme lemak dan protein dalam tubuh manusia. Glukosa itu sendiri berguna sebagai bahan bakar atau energi untuk tubuh manusia. Akibat kekurangan hormon insulin, glukosa dalam tubuh tidak dapat digunakan dengan baik oleh sel sehingga glukosa hanya berkumpul di dalam darah dan beredar ke seluruh tubuh. Nah, kadar glukosa yang tinggi di dalam darah akan dikeluarkan melalui air seni pasien sehingga didapatkan air seni pasien menjadi manis.
Penanganan Paling Bijak
Penanganan yang paling bijak bagi penderita Diabetes Mellitus alias Kencing Manis adalah DIET. Kalau masih mungkin ditambah dengan OLAH RAGA. Diet tidak berarti mengurangi porsi makan, penekanannya lebih pada mengatur pola makan dengan serat tinggi dan lemak yang rendah. Barulah kalau kedua cara ini belum menolong bisa disambung dengan pemakaian OBAT-OBATAN. Penderita bisa memilih dengan cara medis (kimia) maupun cara PENGOBATAN ALTERNATIF yang banyak menggunakan bahan-bahan herbal yang bersifat alami, aman, terpercaya dan tanpa efek samping.
Kalau kedua cara ini diterapkan dengan baik, rasanya seseorang masih bisa hidup nikmat walau dengan DIABETES MELLITUS. Seperti halnya yang dialami Ny. Uu Kuswara, dusun Lapang Bola RT 01/RW II Anjatan Lama Indramayu, Jawa Barat, mengaku tetap enjoy, ceria, bahagia, sejahtera dan merasa normal kembali setelah mengkonsumsi RAMUAN HERBAL dari klinik kami yang disertai dengan modul TRIAS DASAR PENGOBATAN DIABETES dan buku PROGRAM SEHAT SEPANJANG HAYAT.
Selamat mencoba!
Sumber: Asma Sesak Nafas
0 komentar:
Posting Komentar