Gara-gara "burung cucak rowo" suami loyo dan suka mengantuk, imbasnya keretakan dan perselingkuhan bahkan ujungnya sampai pada perceraian. Agaknya urusan ranjang masih menjadi kendala utama dalam bahtera rumah tangga sehingga tidak sedikit pasangan yang mengalami prahara ini.
Hal inilah yang menjadi keprihatinan Wienarto S.Pd, seorang guru, jurnalis, entrepreneurship dan praktisi pengobatan alternatif yang khusus menangani tiga penyakit sulit, diantaranya asma, diabetes dan impotensi. Kenyataan ini terungkap ketika awak Gelora Bumi Kartini bertandang ke Klinik Alternatif Wienarto, pemilik ijin Dinkes No 445/002/11.25/2003 yang berlokasi di Sowan Lor (barat prapatan Munyuk ± 500m) Kedung Jepara 59463.
Pengobatan herbal Wienarto yang didukung oleh seorang apoteker handal dari sebuah pabrik jamu ternama di Jawa Tengah, terbukti cukup banyak menolong penderita impotensi dan ejakulasi dini secara permanen dan paten. Karena fungsi dari ramuan ini tidak hanya memacu kejantanan, tetapi juga memberi kesembuhan tidak hanya menyembuhkan impotensi dan ejakulasi dini, tetapi juga menyehatkan organ reproduksi. Diracik secara proporsional dan 100 persen terbuat dari sari alami, sehingga aman tanpa efek samping. Tidak menjadikan ketagihan, ketika penderita sudah sembuh tidak perlu mengkonsumsi lagi.
Apa Impotensi?
Menurut ensiklopedi kuno dan modern, diantaranya Materia Medika Indonesia Jilid II tahun 1978, Departemen Kesehatan Republik Indonesia dan Encyclopedia of Medical Plants, A Practical Reference Guide to More Than 550 Key Medical Their Use, by Andrew Chevallier tersirat bahwa gejala impotensi diantaranya adalah ditandai dengan lemahnya ereksi dan hilangnya libido seksual.
Sedangkan impotensi adalah suatu kondisi di mana seorang pria tidak dapat bertahan lama dalam ereksi sehingga membuat pasangannya tidak puas. Faktor pencetus terjadinya impotensi dan ejakulasi dini atau premature ejaculation disebabkan karena empat faktor utama. Diantaranya adalah faktor psikis, seperti stress, ketakutan, grogi, khawatir dan tidak percaya diri. Sedangkan faktor yang kedua adalah faktor anatomi, seperti akibat pengaruh penyakit yang lain misalnya diabetes, penyakit jantung, kolesterol tinggi, kelenjar prostat dan hipertensi atau tekanan darah tinggi serta kebiasaan minum obat dalam jangka waktu lama yang relatif panjang.
Faktor ketiga lebih ditekankan dengan pola hidup yang kurang baik, seperti kebiasaan merokok, minum-minuman beralkohol dan kurang berolahraga. Faktor penyebab impotensi yang keempat adalah adanya gangguan pembuluh darah yang mengalirkan darah ke penis. Keadaan ini lebih diperberat dengan kebiasaan merokok yang secara langsung menambah derajat penyempitan pembuluh (endotel) yang sangat berperan dalam relaksasi otot polos pembuluh darah di dalam penis. Hal ini mengakibatkan aliran darah di dalam penis akan sangat terganggu, sehingga penis tidak dapat membesar (ereksi) secara optimal.
*Edi tansil = Ejakulasi dini tanpa hasil
Sumber: Asma Sesak Nafas